CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 31 Desember 2011

HAPPY ANNIVERSARY 1 YEAR

today 1-1-12, 1 year since 1-1-11 


thats mean today is our anniversary hubby :)
hopefully the better our relationship. only one I hope, be with you again. no longer separated by distance. i miss you there. come back sooner ya :*
happy anniversary.. maaf amel gabisa kasih sesuatu yang special buat kamu :( love you so SAID EMIR FAIZAL♡

hmm..

malem tahun baru nih.. malem yang paling di tunggu2.. tapi.. mengecewakan :(
di malem ini juga tepat anniversary 1 tahun aku sama doi, tapi sedih banget ga bisa ngerayain bareng :(
sepi disini.. gaada yang nemenin.. doi pun ga bisa nemenin :(
ga kerasa netes sendiri air mata..
kesepian..
biar gimanapun.. yaaahh.. udahlah ya.. nasib :D

HAPPY NEW YEAR \(*ˆ▽ˆ*)/
good bye 2011, welcome 2012
wish all that i hope comes true in 2012 o:)

Jumat, 02 Desember 2011

Happy 11 months

Just yesterday on 01 December 2011 is the mensiversary day me and my future husband to 11 months. I'm so happy 'cause I love him more and he also loves me more. The last 4 months we're long-distance relationship, so it's sad 'cause the relationship we've limited time and distance :( I miss the days before when we're always spending time together. but how and whatever happens I will always love Said Emir Faizal  (˘⌣˘)ε˘`) and whatever is best for him I would try to be patient (˘̩̩̩⌣˘̩ƪ) InsyaAllah.. behind all the patience I'll get more replies from God .. amin o:)

This is a request on our mensiversary day :


 

My hubby .. Amel love you so much, always keep our relationship, keep it all, continue to be patient dear, we'd be together forever till the end of time .. HAPPY 11 MOTNHS DEAR :*

With love, your future wife

Sabtu, 22 Oktober 2011

Tentang Rindu...

Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati kehampaan ini
Mungkin air mata yang tulus
Akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta
Semoga kerinduan ini kan segera berakhir
Seiring ku dapatkan kerinduan baru yang lebih bermakna
Dan dapat membuat ku bahagia

Miss you so badly my future husband :")

entah kenapa
hati ini merasa kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati membeku
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian semata

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu

Seperti Yang Kau Minta - Chrisye

maafkan aku tak bisa
memahami maksud amarahmu
membaca dan mengerti isi hatimu

ampuni aku yang telah
memasuki kehidupan kalian
mencoba mencari celah dalam hatimu

aku tahu ku takkan bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama nafas berhembus
aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta

aku tahu ku takkan bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama nafas berhembus
aku kan mencoba
aku tahu dia yang bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama aku bernyawa
aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta

AKU TERPAKSA MENIKAHINYA

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
 Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?” Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?” Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Sabtu, 01 Oktober 2011

dear my blog...

dear blog... kadang aku kasihan ya sama kamu, kamu aku datengin cuma kalo aku lagi sedih, lg butuh tempat mencurahkan isi hati. yg sabar yaaaa T~T
sedih. susah. bingung. kalut. ngerasa bodoh. pengen mati. itu yg dirasain sekarang. ntah lah, kalo udah banyak pikiran ya kayak gini, bisa-bisa stress lagi ini kayak kemaren. butuh psikolog deh ini kayaknya... astaghfirullah.
apa ya? yg aku rasain pertama sedih. sediiihhhh banget denger omongan itu. kenapa coba aku harus dengernya? terus susah, susah karena keinginan hati itu jauh dari kenyataan. bingung, bingung mau gimana, kalo begini salah, apalagi harus begitu, pasti lebih salah. kalut, gini nih saking kalutnya, ngejelasin perasaan sendiri aja gabisa. ngerasa bodoh, yeaaahh im a stupid woman! berbanggalah saya *miris. pengen mati, biar ilang semuanya... naudzubillahimindzalik.
dah ngungkapin isi hatinya gamau detail2 ah, udah curhat juga td sm Allah... semoga membaik yah o:)

HAPPY ANNIVERSARY 9MONTHS

today has been 9 months of my relationship with the Emir Faizal Said running. alhamdulillah o:) I'm very happy with this. I can love someone with sincerity. and I also get love from Said. made a lot of expectations this time. Said hopes, I could better understand him. he hoped I could be the way he wanted. and he hoped I could be more rule over him. yaa I'll try to grant all wishes. cause I love him. I had a lot of hope. but one that only I want, ya Allah, make Said the first and last for me, who accompanied me to the end of time :')



HAPPY 9 MONTHS MY LOVELY FUTURE HUSBAND
I DO LOVE YOU :*
KEEP IT EVERLASTING AND HOPE WE CAN BE TOGETHER FOREVER 

Rabu, 21 September 2011

\(ˆ▽ˆ)/ Sejuta Cinta \(ˆ▽ˆ)/

Beruntungnya diriku memilikimu
Berikan cahaya temani langkahku
Andai sejak dulu kau ada di sini
Pasti tak akan ada cinta yang lain

MySpace

Tak ku rasa sebelumnya
Sejuta cinta yang terindah
Engkau pelita yang hanggatkan diriku
Semula begitu indah bagaikan di surga
Jangan pernah berpaling pada dirinya
Aku ada di sini hanya untukmu

 MySpace

Tak ku rasa sebelumnya
Sejuta cinta yang terindah

MySpaceMySpaceMySpace

Senin, 19 September 2011

Doaku Untukmu Sayang :")

kau mau aku apa, pasti kan ku beri
kau minta apa, akan ku turuti
walau harus aku terlelap dan letih
ini demi kamu sayang











MySpace

aku tak akan berhenti
menemani dan menyayangimu
hingga matahari tak terbit lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada Ilahi
tuk satukan kami di surga nanti



MySpace


tahukah kamu apa yang ku pinta?
di setiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia



:___) MySpace

Kamis, 15 September 2011

WHY WHY WHY ??????????

"KENAPA SIIHHHH??" MySpace
pertanyaan yg selalu ada di pikiran aku. nyiksa. yah namanya juga hidup yah, siapa yg tau kedepannya gimana. cuma Allah yg tau. kita? jalani ajaa.... tapi susah jalani hidup kayak gini. yg segini aja susah, ga ngebayangin gimana orang-orang diluar sana yg nasibnya jauh lebih parah daripada aku.

kadang mikir.. aku terlalu over kali ya, ngadepin semua masalah dengan berlebihan. hal kecil aja bisa aku permasalahin, bahkan dimasukkan ke dalam hati. ntah lah. aku juga ga ngerti sama diri aku sendiri. ada perasaan buat bertahan, tapi dari diri sendiri ga bisa buat bertahan. banyak pikiran, stress, frustasi, putus asa. bisa dibilang kayak gitu. ya masa kerjanya nangis terus tiap hari? cengeng!!! :"(

bukannya mau lebay, yg ngerasain semuanya aku, yg dikasih cobaan aku, yg dibuat untuk kuat itu aku, yg nerima kenyataan ya aku. kalo kata last child 'Hanya diri sendiri.. Yang tak mungkin orang lain akan mengertii..~~" dan tentunya, bersama Allah yg tau.

balik lagi ke pertanyaan 'KENAPA?'. kenapa sih yg harus diterima sekarang harus kayak gini? ga sesuai dengan apa yg diinginkan? kenapa sih yg harus diterima sekarang kebanyakan sedihnya? ga bahagia kayak kemaren2? kenapa sih kenyataan dan kejujuran yg di kasih buat aku terkadang nyakitin aku? walaupun kejujurannya buat aku tenang.. MySpace

hal yg aku pikirin masih sama kayak kemaren. 2 hal. soal kuliah dan... Said, orang yg selalu ada buat aku, di pikiran aku, di hati aku, di hari-hariku. T~T
soal kuliah mungkin aku sudah mulai menerima, walau terkadang masih ada rasa iri dengan teman-temanku yg lain yg mendapatkan univ dan fakultas yg mereka inginkan. bertanya lagi, 'KENAPA?' kenapa aku ga seperti mereka? kenapa aku ga seberuntung mereka? kuliah di tempat yg diinginkan itu bisa membuat semangat tersendiri loh. tapi aku? kepikiran aja ga pernah mau kuliah di tempat aku kuliah sekarang. huuuhhh... ngerti sih sama yg namanya nasib, namanya takdir, namanya jalan hidup, kadang ga sesuai harapan.. MySpace

nah disaat-saat aku ga bersemangat itulah aku butuh seseorang yg bisa nyemangatin aku. dan yg bisa nyemangatin aku ya cuma my future husband, SEF. tapi kalo inget dia jauh disana rasanya sediiiiiiihhhhh banget. biasanya aku selalu sama2 dia, dari dulu aku juga sama2 dia terus, jd sekarang jauh dari dia itu merupakan suatu hal yg sangat sangat sangat berat buat aku. hari2 aku kemaren selalu ditemani sama dia. kapan pun aku minta ditemenin dalam hitungan jam pasti dia ada. ga kayak sekarang.. aku harus nunggu bergantinya bulan buat ketemu sama dia :(

aku rinduuuu banget sama dia. aku pengen ketemu dia. aku mau meluk dia. aku ingin dia selalu ada di dekat aku. tapi..... susah. cuma nunggu keajaiban dari Allah. dan ga lupa, di setiap doa seusai shalatku, selalu aku pinta keajaiban itu. pinta agar kami tidak terpisahkan oleh jarak dan waktu. pinta agar kami tetap selalu bersama seperti sebelumnya.. T~T Amiiiinnn yaAllah o:')

Lagu Rindu

Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu dihatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Tahukah engkau wahai langit
Ku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan kupasang hiasan angkasa terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hati ku tercinta 
Walau hanya nada sederhana
Izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan

MISS SAID EMIR FAIZAL SO DAMN MUCH!!!

Selasa, 13 September 2011

RINDU SETENGAH MATI

Aku ingin engkau ada disini
menemaniku saat sepi
menemaniku saat gundah

berat hidup ini tanpa dirimu
ku hanya mencintai kamu
ku hanya memiliki kamu

aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tahu
aku rindu setengah mati

meski tlah lama kita tak bertemu
ku slalu memimpikan kamu
ku tak bisa hidup tanpamu

aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tahu
ku tak bisa hidup tanpamu
aku rindu…




----------------- Said Emir Faizal :"(

Jumat, 09 September 2011

1111

01 Januari 2011

SAID EMIR FAIZAL
AMELIA NADHILA

(Hubby-Wifey . Al-El)

--Till The End of Time--

Kamis, 08 September 2011

:""(

Alhamdulillahirobbilalamin..

Syukur selalu aku panjatkan padamu ya Allah. Terima kasih Engkau telah memberikanku kesabaran yg luar biasa. Aku tau Engkau tidak akan memberikan cobaan kepada umat-Mu secara berlebihan, cobaan yg Engkau berikan hanya semata-mata untuk membuat hamba-hamba-Mu kuat.

Aku ga tau apa yg kurasakan. Terlalu banyak hal yg sulit dijelaskan. Terlalu banyak hal yg dipendam. Aku selalu mencoba terus bersabar,  tp apa itu hal yg mudah? tidak. Perlu hati yg lapang untuk menerima semuanya.

Masalah demi masalah datang menghampiriku. Cobaan dan rintangan terus mengujiku. Hal-hal yg menyakitkan hati pun dengan mudahnya datang. Terkadang aku lelah dengan semua itu, capeekk rasanya. Ingin mengakhiri tp ga tau caranya gimana. Marah pun ga menyelesaikan masalah, yg ada membuat semuanya tambah runyam. Kembali lagi, bersabar..


Mungkin semua hal itu terjadi karena diriku sendiri. Aku belum cukup dewasa menghadapi semuanya. Harus sesabar apalagi? Ya Allah.. Terus berikan aku kekuatan yah untuk menghadapi semua persoalan yg datang kepadaku. Berikanlah aku kesabaran yg lebih luar biasa lagi. Aku harus bisa lebih baik lagi. Bismillah.. Amiinn o:)

Richard Marx - Right Here Waiting For You

Oceans apart day after day
And I slowly go insane
I hear your voice on the line
But it doesn't stop the pain

If I see you next to never
How can we say forever

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I took for granted, all the times
That I though would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can't get near you now

Oh, can't you see it baby
You've got me goin' CrAzY

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I wonder how we can survive
This romance
But in the end if I'm with you
I'll take the chance

Oh, can't you see it baby
You've got me goin' cRaZy

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

Marcel - Firasat || This Song For You

Ohh...

Kemarin
Kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku

Semalam
Bulan sabit melengkungkan senyyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu
Akupun sadari
ku segera berlari

Reff :
Cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau
Tuk cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi


Akhirnya
Bagai sungai yang mendamba samudra
Kutau pasti kemana kan ku bermuara
Smoga ada waktu

Sayangku
Ku percaya alampun berbahasa
Ada makna dibalik semua pertanda

Firasat ini
Resah rindukah atau kah tanda bahaya
Aku tak peduli
Kuterus berlari

Reff :
Cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau
Tuk cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi...


Dan lihatlah sayang
Hujan turun membasahi
Seolah tuk berairmata

Reff :
Cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau
Tuk cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau
Tuk cepat pulang
Pulang... wow.. huu..


Akupun sadari
Engkaulah firasat hati..



........................................... :")

08 September 2011

Ada hujan ada panas, ada senang ada sedih, ada usaha ada hasil. Semua sesuatu pasti bertimbal balik. Sama dengan halnya, ada pertemuan ada perpisahan.

Ga setuju banget sama yg namanya perpisahan. Kenapa disetiap ada pertemuan disitu ada perpisahan? Ketika sudah bertemu aku berharap waktu berhenti disana, biarlah agar tetap terus bersama, tidak ada kata perpisahan. Walau terkadang diisi dengan luka, tp dibaliknya jauh lebih besar ada rasa cinta.

Hari ini orang yg aku cinta, orang yg aku sayang, pergii.. Walau buat sementara, tapi jujur aku ga terima. Aku belum siap. Hari-hariku selalu diisi olehnya. Selalu bersama. Diisi oleh tawanya, sedihnya, air matanya, lawakannya, kejayusannya, kemarahannya, dan yg pasti cinta dan kasih sayangnya. Aku sudah terbiasa selalu didekatnya, hari terakhir bersamanya pun singkat, cuma sebentar. Maklum kan kalo aku shock. Aku belum bisa melepasnya buat jauh dari aku. Terpisah oleh jarak dan waktu. Yang biasanya jarak tak jadi masalah bagi kami, bahkan waktu pun selalu ada.

Aku hanya membayangkan, bagaimana kalo aku benar2 terpisah dengannya. Membayangkannya aja udah bikin banjir, nangis seterusan :""( Aku gamau. Yang aku mau cuma dia. Ada di dekat dia. Dia selalu ada buat aku, begitupun aku yg selalu ada buat dia.
Sekarang baru terpikir. Alangkah indah masa2 kebersamaan itu. Alangkah indah masa2 dulu. Rasanya waktu ingin terus kuputar balik dan aku hentikan disitu. Ga aku biarkan waktu itu berjalan sampai sekarang. Bukan aku gamau liat dia sukses. Doaku selalu menyertainya, doa buat orang2 yg aku syg selalu terselip didalam pintaku setelah shalat. Cuma karena keadaan, aku sangaaaattt ingin keegoisannku dikabulkan. T^T

Setiap yg aku lakukan pasti selalu ada kenangannya bersama dia. Kayak tadi, aku melewati sekolahku, SMA IGM, tempat kami dipertemukan. Mengingat semua kejadian yg sudah terjadi ketika bersama dia, terlalu banyak, dari sedihnya hingga senangnya. Jujur, aku ingiiiinnn sekali kembali ke sekolah itu. Kembali ke masa2 kami dulu ketika masih disana. Jujur, aku ingin, ingin sekali. u,u
 
Ketika shalat pun aku kembali teringat olehnya. Ketika kami shalat berjamaah. Dengan hebatnya dia menjadi imamku. Dengan khusyuknya shalat kami. Hingga aku mencium tangannya ketika selesai shalat. T~T
Ketika ke tempat karokean bersama teman2, kembali teringat ketika kami karokean bersama, hanya berdua, menyanyikan lagu untuk satu sama lain :')
Ketika aku melewati ruang tv, tempat dimana kami sering menghabiskan waktu bersama, dengan tawa, tangis, bahkan amarah :')
Ketika aku melewati KI Park, teringat ketika kami jogging bersama untuk yg pertama kali. Dan hujan menghalangi kami untuk pulang. Disitu saat2 paling romantis, duduk berdua dengan org yg di sayang, dibawah derasnya hujan. Akhirnya pun kami pulang dengan menerobos hujan, dan tentunya bsah kuyup :')

Semua memang manis buat diingat. Aku ga mau menyebutnya sebuah kenangan. Aku hanya senang dia selalu memberi hal yg berkesan untukku. Semuanya masih terekam jelas di otakku, dan terukir jelas dihatiku :")

Sayang jelek, Said Emir Faizal, cepat pulang. Amel disini selalu menunggu. Jangan biarkan rasa rindunya semakin menjadi. Amel ga bisa jauh dari kamu. Amel udah terbiasa dengan adanya kamu. Jarak dan waktu yg memisahkan kita jadi suatu hal yg sangat membebankan pikiran dan perasaan amel. Pesennya tetep sama, jangan pernah nakal2 ;;) Will miss you hubby :'*






                                                                         ♥ ♥ ♥

Sabtu, 03 September 2011

Flashback ;;)

Gimana rasanya punya org yg sangat kamu sayangi? Pasti ga pernah pergi dari pikiran kamu kan? Apalagi pergi dari hati. Cikiciw :p Tiap hari pikirannya selalu ke dia. Mikirin dia lg apa, baik-baik ajakah, sama siapa, makan apa,  hmm.. yang namanya cinta ya gitu. Ada saat indahnya. Ga ketinggalan saat2 sedihnya :')

Kayak aku sekarang. Baru kali ini ngerasa rasa sayang yg amaaat besar ke cowok. Sayangnya tulus. Gimanapun caranya aku gamau ngelepas dia. Dan bahagianya lagi dia punya rasa yang sama kayak aku. Cowok yang beruntung ituuuu... :p Said Emir Faizal. Cowok yg udh nemenin hari2 aku selama 8 bulan terakhir ini♥ 




Ga nyangka juga bisa ngedapetin dia. Kemaren aku nanya sm dia 'Kenapa Amel bisa kenal kamu sih?' Eh dianya ketawa :D Kami jadi flashback masa2 kami dulu, waktu jaman SMA. Gini ceritanyaaaa..

Kami di pertemukan ketika kelas XII. Saat itu kami dapet kelas XII IPA 3, yg pastinya disekolah tercinta ya, di SMA LTI IGM Palembang. Waktu pertama masuk kelas 3, kenal aja engga sama dia. Dari kelas 1 ga kenal sama sekali. Kelas 2 aku jg belum kenal sm dia, tp dia tau sm aku. Nah kelas 3, awalnya ga kenal. Mau tau gimana kami bisa kenal? Gara2 tugas kelompok! hahaha

Gara2 tugas itu akhirnya aku kenalan sm dia. Pertama kali lewat fb. Itupun buat ngingetin tugas :D Lama2 aku nyari nomor hape dia, biar lebih gampang. Seiring waktu tanpa sepengetahuan aku ternyata dia mulai melakukan pdkt :p Aku sering smsan sm dia. Awalnya emg smsan biasa aja sih, lama2 dia yg banyak curhat sm aku, tentang ceweknya dulu, skrg mantannya. u,u

Jujur dia orangnya baiiikk banget, perhatian. Aku tentu seneng lah ada temen cowok yg kayak gitu. Sampe tanggal 10-10-10 dia nembak aku buat yg pertama kali. Waaahh .___. ga nyangka bener! Saat itu aku bener2 gaada rasa sm dia, aku cuma nganggep dia sahabat, ga lebih. Tapi yg aku liat dia kecewa banget aku tolak :p Setelah itu kami temenan kok tapinya, ga musuhan :)

Selang beberapa bulan dari kejadian itu, dia ngilang. Dia agak berubah. Ga bohong aku ngerasa kehilangan. Sedih sih, tp blm ada penyesalan kalo nolak. hahaha. Sampe suatu saat, akhirnya kami deket lagi. Kayak dulu, cerita2, smsan, yaah kayaknya lampunya udah nyala lg :p Dari situ aku udah ngerasa ada feel sm dia o:)
Karena punya temen2 yg sangaaat baik, akhirnya aku tahu, dia bakal nembak aku lagi tepat pas tahun baru. Aku pikir, aku jg sayang sm dia. So? Ditungguin dah ;;)

Malem tahun baru sendirian. Gaada temen smsan. Dia lg di Jakarta waktu itu. Dan hapenya ilang pas nnton bola di GBK-____- Jadi yah akunya nungguin ajah. Aku pikir bakal gajadi dia nembak gara2 hilang hp :)) Ternyata engga, dia sms aku. Alhamdulillah cerita2 lg deh. Pas deket2 jam 12 malem, sms aku ga di bls lg. Dan ternyata.... orangnya molor! Zzzz banget.

Jeng.. jeng.. jeng.. paginya aku dapet sms. Sms biasa dari dia. Tapi lama kelamaan isi smsnya mulai menjurus deh. Daannn... Dia nembak! (lagi) :p Jawabannya? Ga ngecewain kayak pertama kali kok. Aku terima, tgl 1-1-11 :) Pas itu dia masih di bandung. Belum pulang ke Palembang, jd gabisa ketemu. Dan pertama kalinya ketemu dalam status pacaran itu tanggal 8-1-11. Lucu bangeeet waktu itu. Aku sama dia diam seribu bahasa =)) Maklum lah yah, pertama kali itu ;p

Sampe akhirnya hubungan itu jalan sampe sekarang, udah lewat 2 hari dari tanggal 1-8-11. Itu berarti kami udah jalan 8 bulan 2 hari. Alhamdulillah ya Allah, biar banyak halangan dan rintangannya, kami masih bisa tetep bertahan. Semoga aja ini selamanya. Amiiinn o:)

I LOVE YOU LIKE CRAZY SAID EMIR FAIZAL♥ :* :*

Jumat, 02 September 2011

Lecet's Family :D

Friendship. Ya itulah kami. Satu kelas yg isinya terdiri dari bermacam2 jenis anak :D
Oh ya, Lecet itu (Twelve Science Three). Kelas IPA 3 SMA LTI IGM. Inilah kami:


Walau kami sudah lulus, kami tetep kompak loh. Kayak kata papa nya kendo, 'Wah kalian ini biar lah lulus tetep bareng yo. Jaman om dulu kalo la lulus, sudaah dak tau kemano galo. Hebat kalian tetep kompak'. Yaah begitulah kata papa kendo dalam bahasa Palembangnya :D

Tanggal 1 kemaren kami bersilaturahmi ceriaa. Ngedatengin rumah anak-anak. Secara masih dalam suasana lebaran yah, jd sekalian kumpul lagi. Tapi ga semua anak bisa kumpul, mereka banyak yg mudik. Jadi kami kemaren ada 11 anak.

Rumah pertama yg didatengin tuh rumah Citra. Terus kerumah Yessy. Kerumah Amel, Susan, Anju (Anju bukan anggota Lecet sih :p), Dewi, Dito, Yogas, Amin, Kendo, dan terakhir Fadhil :D Ini mereka waktu kerumah aku:


 



Capeknyaaa waah loh. Ngedatengin semua itu sampe jam 10 malem! Bayangkan betapa niatnya kami. ahahha :))
Tapi rasa capeknya ga kalah sama rasa senengnya. Kumpul, becanda, cerita sm temen itu emang asik, liat aja sampe lupa waktu. Hmm..will miss this moment guys :*

Rabu, 31 Agustus 2011

Hubby Denger Ini...

Kalo lg sendiri gini bawaannya jadi galau. Biasa, anak jaman sekarang. Zzz
Hari ini aku masih berantem sm my hubby. Masalah hati. Aahhh kalo dipikir-pikir kenapa lah aku nya yg bego amat, kesalahan yg sama diulang kesekian kali. Tapi mau gimana lagi, sumpah aku keselnya tingkat dewa udah nyampe langit kesepuluh *eh langit adenye cm sampe ketujuh yak?-__- oke lupakan! #kembali ke langit *ehh
Oke aku tuh udah kesel. Masa aku harus marah cm karena hal yg itu2 aja. Udah tau aku ga seneng. Ngertiin dong. STOP! Bisa stop kalo cuma lg sama aku aja, gaada aku ladas lg. Aku kesel sama dua-duanya. Kenapa gaada yg bisa ngertiin aku sih? Yg kalian lakuin itu nyakitin aku. Hubby jugaaaa... Nyeselnya sesaat doang, udah itu diulang lg. Mau sampe kapan kayak gitu???
Aku selalu terus sabar, ntah sampe kapan aku bisa sabar. Temen-temen aja udah bilang kalo aku udah kelewat sabar. Yaah mau gimana lagi, semua aku lakuin deh buat my hubby :*
Tapi gatau yah gimana kalo kesabaran aku habis. Mungkin bisa makan org kali yah. Tapi aku sadar aku jg blm sempurna kok buat hubby. Aku bisanya cm buat hubby marah2. Bisanya cm buat kesel, ringam, kecewa :( Hari ini aja masa aku gaboleh sms dia. Mau nelfon kan dia nya lg sm keluarga. Jadi gaada contact hari ini. Uuuu kangen hubby. Kangen banget :(
Tapi aku yakin kami bisa terus nyatu kok. Temen aku bilang kami itu cocok. Hubby yg sifatnya egois tertutupi sm aku yg sabar. Hubby yg sifatnya kekanak-kanakan tertutupi sm aku yg dewasa (yg aku bagus2 semua yah? :D) Engga kok, kadangan aku jg egois, aku kayak anak kecil, aku cengeng. Hmm.. Mungkin itulah yg buat kami saling cinta, soalnya saling ngelengkapi. Uhuuuyy o:)

I ♥  Hubby soo :*

Ini Judulnya Sungguh Miris

Bener-bener dah hari ini. Gatau kenapa rasanya sediiiiiiihhhh banget :"(
Pertama masalah kemaren ga selesai-selesai.
Kedua lebaran dirumah aja ga kemana-mana.
Ketiga malah jadi pembantu, sudah tamu pulang, beresin!
Keempat ga boleh sms dia.
Kelima kesepian gaada temennya.
Keenam blm dapet THR .___.ahahaha


AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!!!
Sabar aja ya mel, ngucap *Astaghfirullah
Syukurin aja. Alhamdulillah ya. u,u

Lebaran Flat :(

Happy Lebaraaaannnn!! Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Lailahailallahu Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd~~
Bangun pagi-pagi udah kedenger aja nih gema takbir. Seneng dong pastinya. Setelah kita sebulan puasa nahan lapar, haus dan nafsu, sekarang kita diberikan kemenangan sama Allah SWT o:)
Tadi pagi sih aku bangun karena kepikiran sesuatu hal. Yaahhh aku marahan lg sm doi. Dianya sih yg marah sm aku :( jd sampe tidur aja kepikiran. Ditelfonin tengah malem ga di angkat, jd niatin deh nelfon subuh-subuh.
Pas bangun, eh tiba-tiba dapet sms dari dia. Tetep isi sms nya marah sm aku. Hiks. Terus kata dia, aku gausah sms dia dulu. Oke kalo gitu, telfon aja ;;)
Tuutt.. Tuutt.. *diangkat* Tapi aku yg ngucap 'Assalamualaikum'. Alhamdulillah ya dijawabnya-__- Setelah minta maaf berkali-kali, selesai jg deh pembicaraannya. Tapi masalah tetep belum selesai *Oh God!
Karena udah terang, cuss deh aku mandi. Dandan ala lebaran, cantik lah. Wkwk :p
Selesai dandan, nungguin papa selesai dandan jg. Oke siaaappp ke masjid ;) Pagi td aku pergi ke masjid berdua sm papa. Selesai Shalat Ied, eh ketemu Susan sm Yessy :D ngobrol-ngobrol bentar, yaah akunya pulang sendiri ga ketemu temen. Miris.
Hari ini memang ga ada plan kemana-mana. Dr tahun kemaren, suasana lebarannya berubah. Sedih bgt rasanya. Kalo tahun kmren pas lebaran papa kerja, kalo skrg pada males semua. Biasanya sudah Shalat Ied langsung pergi kerumah pakde sm keliling-keliling ke tempat keluarga lainnya.
Tapi semuanya sekarang seakan-akan hilang. Yang ada cuma stay at home-__- Boseen tau. Sediih banget. Miris. Yaah dari tahun ketahun lebarannya makin FLAT :"(