CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 18 Januari 2012

Pengertian Sebatas Debu

Berapa kali air mata ini mengukir
Sebuah arti kata cinta
Yang selalu terwakili kata frasa
Dari kisah debu lama
Seharusnya tak berarti… berakhir
Begitu saja… begitu saja…
Percuma bertanya… bila tak ada jawab
Malam purnama saat tiada
Mata ini terus mengutuk
Air mata saat kilau itu tiada
Bentang ribu getar suara
Saat lembut itu hilang…
Lupa…lupa….
Hanya itu sebuah harap…
Hingga berbalut dalam dosa
Dengan begitu banyak luka
Hingga semua tak mengerti
Semua terbalut dalam teka-teki
Rasa ketakutan yang tak berarti
Pertahanan terakhir tanpanya
Kini seakan terhenti
Hujan itu untuk mereka
Biar panasnya dunia meraja
Ketika aku mengutuk mereka
Yang berasa akan sebuah frasa
Dan debu itu bersamaku
Menanti terlihat dalam purnama
Hanya aku hanya dia
Bukan mereka….
Hanya aku luka…duka….
Dan tangis air mata…
Hanya aku….tanpanya…

Menanti Tak Jua Pasti

bait-bait serentak terdengar
bersayup laksana nada asmara membara
sejenak kegelisahanku terobati dan larut oleh hening yang gagu
cahaya lentera yang kelelahan masih memantul
kesiur angin mengecup tirai
kuusap kaca jendela yang lembab karena embun
langit disaput mendung
meninggalkan bara yang berbiak tak beraturan..
kemana kini harus kubawa langka
jika jalan didepanku luruh dalam gelap
meninggalkanku dibatas sketsa cinta yang buram
namun rintik hujan tiada jua turun
perasaanku bertempur dalam hati
segugus asa dan harapan kini mengendap dalam palung terdalam
hatiku pun kian hampa… dia telah jauh pergi
semburat lembayung hadir didepan mata membias tanpa aturan yang tak juga mampu menentramkan hati
seolah mencerminkan satu memori kisah yang telah berlalu
hatiku merenung… sebuah nuansa alam yang membuat jasadku terpaku
tergenang dalam bauran sukar untuk dimengerti